Rabu, 20 November 2013

makalah marketing bank syariah

MAKALAH MARKETING BANK SYARIAH
“MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH”
Di ajukan untuk syarat dari UTS susulan mata kuliah Marketing Bank Syariah

  
Oleh :
Ahmad Nur Barkah
PS 3A
1207025010

Dosen Pembimbing :
Novi Leidiparasdewi

 
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka jl. Limau Kebayoran baru – Jakarta Selatan
2013-2014

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam keseharian, kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang pengertianya dianggap sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda dari sisi tujuan dan konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu utnuk membujuk dan meyakinkan pembeli.  Semuanya demi memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya.
Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan si pembeli tidak akan membeli kembali dan memberitahu pihak lain agar tidak membeli ditempat dimana ia merasa tertipu. Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum memenuhi dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat sperpak  dan sebagainya. Untuk itu, kita harus menyusun strategi pemasaran yang komprehensif, sehingga upaya pemasaran yang kita lakukan bisa optimal.


BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARI’AH


A.    DEFINISI DAN KONSEP PEMASARAN
Pengertian secara spesifik tentang manajemen pemasaran bank syariah, menurut penulis belum diketemukan dalam beberapa literatur, oleh sebab itu penulis akan menguraikan dalam beberapa definisi-definisi. Salah satu definisi manajemen secara singkat adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan definisi pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat.[1]
Beberapa ahli memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing) atara lain:
1.      Nystrum dalam bukunya “Handbook of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala aktivitas dunia usaha dalam bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
2.      Philip dan Duncan dalam buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa pemasaran meliputi semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyampaikan benda-benda ketangan konsumen.
3.      Converse, Huegy dan Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing” berpendapat bahwa pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual, yang mencakup kegiatan-kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda dan jasa-jasa antara para produsen dan konsumen.
4.      Converse dan Jones dalam buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha (business) dibagi menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran. Produksi berhubungan dengan penciptaan benda-benda. Distribusi atau pemasaran berhubungan dengan usaha memindahkan benda-benda tersebut dari produsen ke tangan para konsumen.
5.      Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management” bahwa pemasaran berhubungan dengan Mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. [2]

Kemudian istilah-istilah mendasar dalam pemasaran yang harus diketahui antsara lain adalah:
1.      Kebutuhan (Needs)
Suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu/hakikat biologis. Contoh: makan, minum, pakaian, tempat tinggal, keamanan, dan lain-lain.
2.      Keinginan (Wants)
Hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik. Contoh: nasi goring, fried chicken,  cool drink, es teh dan sebagainya.
3.      Permintaan (Demands)
Keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Pada bank syari’ah: produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Syari’ah.
4.      Produk (Product)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebyutuhan dan keinginan. Kadang-kadang menggunakan istilah lain untuk produk yaitu penawaran (offering) dan pemecahanb (solution).
5.      Nilai (Value)
Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
6.      Biaya (Cost)
Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan/memuaskan kebutuhan.
7.      Kepuasan (satisfaction)
Perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
8.      Pertukaran (Exchange)
Tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
9.      Pasar (markets)
Terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Sehingga dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Untuk mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai dengan harapan, maka harus mengikuti tahapan-tahapan atau proses pemasaran sebagai berikut:

1.      Pengenalan Pasar
Yaitu usaha untuk mengetahui potensi pembeli atau konseumen dan mengetahui kebutuhannya.
2.      Strategi Pemasaran
Merupakan tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
3.      Bauran Pemasaran
Merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang dipilih. Dalam bauran pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsure-unsur produk, harga, lokasi/system distribusi, dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan dituju.
4.      Evaluasi
Harus dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan apakah ada perbaikan yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.

Secara sederhana mengenali pasar adalah melihat, mengikuti perkembangan pasar, membandingkan dengan produk sendiri. Selanjutnya informasi ini yang digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran dan langkah-langkah selanjutnya. Tujuan dan manfaat pengenalan pasar adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui siapa dan apa yang diinginkan oleh pembeli/konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.
2.      Mengetahui karakteristik dan sifat pasar.
3.      Mengetahui syarat-syarat khusus yang dikehendaki pasar.
4.      Menjamin penjualan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, bukannya produk yang kita sukai atau dapat kita buat.
5.      Sebagai dasar dalam penetapan tujuan serta target yang akan kita capai baik jangka menengah maupun jangka pendek.
6.      Sebagai dasar penentuan strategi pemasaran yang efektif bagi Bank Syari’ah.[3]

B.     STRATEGI PEMASARAN BANK SYARI’AH
Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu langkah-langkah yang harus  ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorientasikan pada:
1.      Produk funding (pengumpulan data)
2.      Orientasi pada pelanggan
3.      Peningkatan mutu layanan
4.      Meningkatkan fee based income.
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal  penting dalam pemasaran bank syari’ah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syari’ah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1.      Pelanggan atau focus segmen bank syari’ah
2.      Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3.      Preferensi territorial/wilayah pasar
4.      Saluran distribusi
5.      Image dan kondisi perusahaan (bank syari’ah).[4]



Keterampilan pelayanan dengan kualitas total dapat mewujudkan jika memperhatikan aspek-aspek berikut ini:
1.      Memberikan penghargaan kepada nasabah, hal-hal yang perlu diwujudkan adalah:
a)      Hargai nasabah
b)      Alasannya apa
c)      Tanyakan tentang yang kita hargai
d)     Inspirasikan
2.      Menggali informasi, dapat dilakukan dengan:
a)      Penjagaan dengan open probes dan close probes
b)      Kreatif dan terarah dalam bertanya
c)      Menjadi pendengar yang baik
d)     Konfirmasi kembali.
3.      Pembukaan, dilakukan dengan:
a)      Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b)      Jelaskan keuntungan produk/pelayanan secara umum.
4.      Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a)      Menyamakan persepsi
b)      Sistematis
c)      Jelas dan relevan
d)     Pemanfaatan media yang mengenai lima indera
e)      Perhatian level nasabah
f)       Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah).
5.      Probing, dapat dilakukan dengan:
a)      Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b)      Close probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam.

C.    KEINGINAN DAN PENTINGNYA NASABAH BANK SYARI’AH
Pepatah pemasaran mengatakan nasabah adalah raja, maka ia wajib dilayani dengan tulus dan ikhlas. Nasabah memiliki keinginan-keinginan terhadap bank syari’ah, sehingga nantinya ia menjadi pelanggan bank syari’ah. Keinginan-keinginan yang harapannya dapat diperoleh bank adalah sebagai berikut:
1.      Tersenyum kepadanya
2.      Disapa dengan ramah
3.      Disebut namanya saat komunikasi
4.      Didengar dengan baik saat menyampaikan kebutuhan dan kesulitannya
5.      Ingin benar-benar dipahami
6.      Penjelasan/jalan keluar sesuai dengan keinginannya
7.      Akan surprise bila penjelasan atau jalan keluar biasa dilihat lebih dari yang diinginkan
8.      Tidak membagi perhatiannya dengan hal-hal lain
9.      Cepat, tanggap dan akurat
10.  Hal istimewa pada dirinya menjadi pujian
11.  Penjelasan pasti mengapa harus menunggu
12.  Tidak disalahkan atau didebat
13.  Penjelasan logis bila terjadi penolakan
14.  Ucapan terimakasih dan kesan akhir yang manis.
Apa perntingnya nsasabah bagi bank syari’ah?, Pentingnya nasabah bagi bank syari’ah adalah sebagai berikut:
1.      Bank ibarat ikan, nasabah ibarat air
2.      Nasabah yang membayar gaji kita
3.      Membuat kita kehilangan nasabah lain
4.      Membantu kita mendapatkan nasabah lain
5.      Menentukan ciri bank.

D.    STRATEGI PEMASARAN BANK SYARI’AH
Setelah kita mengetahui sasaran yang hendak dituju kita harus mengukur dan mengetahui kemampuan dan kelemahan yang dimiliki bank syari’ah dalam menangkap peluang dan meminimalisir ancaman melalui analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam pencapaian tujuan. Namun sebelum masuk kepada analisis SWOT dan penentuan strategi yang lebih spesifik, maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai strategi umum yang sering digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan mengarah pada keunggulan kompetetitif.
Adapun strategi yang dapat kita pilih ada beberapa macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Penetrasi Pasar
Strategi ini digunakan bila masih banyak calon konsumen/nasabah yang belum terjangkau didaerah pemasaran kita.
2.      Pengembangan Pasar
Strategi ini dilakukan bila konsumen/nasabah yang telah ada telah dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan konsumen/nasabah baru yang secara geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama.
3.      Pengembangan Produk
Strategi ini menyangkut perubahan/penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan kepada konsumen/nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk memperpanjang usia produk yang ditawarkan.
4.      Diversifikasi Produk
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga.

BAB III
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu utnuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya.  
Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan si pembeli tidak akan membeli kembali dan memberitahu pihak lain agar tidak membeli ditempat dimana ia merasa tertipu. Nasabah memiliki keinginan-keinginan terhadap bank syari’ah, sehingga nantinya ia menjadi pelanggan bank syari’ah.


DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Manajemen Perbankan Syari’ah, Yogyakarta:  UPP AMP YKPN, 2005.

Philip Kotler, Marketing Management. The Millenium Edition, New York: Prentice Hall International, Inc, 2000.

Windu Baskoro, “Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah”, Modul Pelatihan Manajemen LKS, yang disampaikan pada acara pelatihan BMT di STAIN Surakarta, 2000.

http://studihukumislam.blogspot.com/2012/12/manajemen-pemasaran-bank-syariah.html

[1] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 708


[1] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 708
[2] http://studihukumislam.blogspot.com/2012/12/manajemen-pemasaran-bank-syariah.html
[3] Muhammad, Manajemen Perbankan Syari’ah, Yogyakarta:  UPP AMP YKPN, 2005.

[4] Muhammad, Manajemen Perbankan Syari’ah, Yogyakarta:  UPP AMP YKPN, 2005.

SHARE