BagianPertama
Mungkin sayap – sayap kecilku kini telah patah,
namun serpihan – serpihannya akan selalu ku jaga rapih, karena sekecil apapun itu akan sangat berarti untukku.
Mungkin kini ku tak dapat terbang, selayaknya burung –
burung lain yang dapat terbang nan indah menembus cakrawala. Akan tetapi aku disini
menunggu mentari yang berubah menjadi rembulan, karena cahayanya setia menemani
disetiap keheningan dan nestapaku. Biarlah cahayanya menjadi
obat penghapus air mata ini, bilamana mentari redup dan tak dapat lagi memberi cahaya
kehangatan di relungku. Walaupun sebenarnya aku masih ingin terbang indah dalam
kehangatan mentari. Biarlah semua menjadi mimpiku, karena anganku kini tinggallah
menjadi angin lalu untukmu.