Bagian Keempat
Aku
mencoba terbang kembali, meskipun hanya dibawah ikatan – ikatan simpul
bayangmu. Mencoba lagi mengkepak – kepakan sayap kecilku yang kaku, karena luka
dimasa lalu. Berharap tak lagi menghirup sesaknya nafas seperti waktu itu, saat
kau renggut separuh dari nafasku. Bahkan separuh dari hatiku pun kau bawa pergi
berlalu, hingga aku tak dapat hidup hanya dengan separuh hati yang perih.
Apakah kau tahu, kiniku tak dapat terbang sempurna karena simpulmu yang masih
mengikat dihatiku. Hingga saat ini pun ku masih terbang merajut bayangmu dalam
helaian air mata dan helaan nafas pada pundi – pundiku, saat ku panjatkan doa –
doa terbaik untuk segaris senyum bahagiamu. Meskipun ku tahu itu hanya akan kembali
mengiris perih sayap – sayapku ini, ketika ku
melihat dirimu di sudut mataku dalam sentuhan bahagia. Dan bahagiamu itu bukan
lagi karena aku, bukan lagi untukku.