Jumat, 31 Oktober 2014

JANGAN LELAH



Kekasihku ...
Mungkin begitu banyak ruang waktu yang telah kau lalui,
Begitu jauh langkah yang telah kau tapaki,
Menyusuri setiap penderitaan dan menanggungnya,

Melatiku ...
Entah sudah berapa tangkai bunga suci yang kau jatuhkan,
Berapa dedaunan yang kau lepas dan terbangkan,
Hanya untuk sebuah kehangatan yang bahkan tak pernah kau rasa,

Mendungku ...
Tak terhitung berapa banyak rintik hujan yang kau jatuhkan,
Tuk sejukan bumi sampai bagian terbawahnya,
Ya, itulah air mata cintamu, yang banyak terkuras,
Untuk beri bahagia yang bahkan tak buatmu bahagia,

Taukah engkau ...
Disetiap terbitnya matahari, kau selalu menceriakan,
Disetiap terbenamnya fajar, kau selalu menenangkan,
Saat munculnya bulan, kau selalu menghangatkan,

Juga disetiap akhir malam, terasa begitu indah,
Semuanya kau berikan, meski hanya derita dan duka yang kau rasakan,

Oh Kekasihku ...
Kau lengkapi segala kekuranganku,
Dengan semua yang kau miliki,
Air mata cinta,
Juga senyuman terindah,

Tak sepantasnya aku menerima ini semua,
Tak selayaknya aku rasakan ini semua,
Karena, aku bukanlah yang buat bahagia,
Bukan juga simbol sebuah ketulusan layaknya engkau,

Kekasihku ...
Engkaulah yang membawa kebahagiaan,
Yang sediakan kenyamanan,
Yang hadirkan ketenangan,
Yang buatku merasa hidup dengan harapan cinta,

Bidadariku ...
Jangan kau menyerah,
Jangan kau lelah,
Tuk slalu disisiku,
Menemaniku dengan ketulusan kasih dan cintamu,

SHARE