Bagian Ketiga
Ku terbang berkelana bersama udara yang
bekukan deru. Mengais – ngais awan kelabu yang dulu indah menemani senyumku.
Kutemukan serpihan sayap kecilku disitu, yang dulu selalu temaniku terbang
tinggi bersama hangatnya mentari kalbu. Kini ku tak punya daya untuk lagi
terbang tinggi. Karena sayap – sayap kecilku telah beku membiru, bersama waktu
yang seiring jauhkanku dari mimpi indahku. Duniaku hanya engkau mentari kalbu,
namun kau renggut sayap – sayap kecilku dan enyahkanku dalam
duniamu yang baru. Butiran air dari hinanya mataku, tak sanggup obati perih
saat sayap – sayap itu kau patahkan tanpa hati. Habiskan semua lagu dari
kicauanku, lalu kau hapus perih akan baitnya, dan kini kau ganti dengan kata
semu dalam penantianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar